Pages

Selasa, 05 Februari 2013

staff

Berikut merupakan staff A.S. Roma.
Per 16 Maret 2012.
  1. sumber[[1]]
Posisi Pejabat
Pelatih Kepala Bendera Republik Ceko Zdeněk Zeman
Asisten Pelatih Bendera Italia Vincent Cangelosi
Pelatih Bendera Italia Aurero Andreazzoli
Pelatih Bendera Italia Giacomo Modica
Pelatih Kiper Bendera Italia Guido Nanni
Pelatih Mental Bendera Italia Antonio Llorente
Pelatih Kebugaran Bendera Italia Roberto Ferola
Pelatih Kebugaran Bendera Italia Vito Scala
Manajer Tim Bendera Norwegia Salvatore Scaglia
Koordinator Staf Medis Bendera Italia Michele Gemignani
Kepala Staf Medis Bendera Italia Francesco Colautti
Tim Dokter Pertama Bendera Italia Alessandro Fioretti
Pemulih Cedera Pemain Bendera Italia Luca Franceschi
Pemulih Cedera Pemain Bendera Italia Francesco Chinnici
Fisioterapi Bendera Italia Alessandro Cardini
Fisioterapi Bendera Italia Marco Ferrelli
Fisioterapi Bendera Italia Valerio Flammini
Fisioterapi Bendera Italia Umberto Mei
Fisioterapi Bendera Italia Domiano Stefanini

prestasi

Prestasi

Scudetto 3 kali Serie A (1941-1942, 1982-1983 dan 2000-2001)
Juara 9 kali Piala Italia (1963-1964, 1968-1969, 1979-1980, 1980-1981, 1983-1984, 1985-1986, 1990-1991, 2006-2007, 2007-2008);
Juara 2 kali Piala Super Italia (2001 dan 2007)

Sejarah Pelatih

Per 4 Juli 2012.
 
Nama Tahun
Bendera Inggris William Garbutt 1927-1929
Bendera Italia Guido Baccani 1929-1930
Bendera Inggris Francis Burgess 1930-1932
Bendera Hongaria Lajos Kovacs 1933-1934
Bendera Swedia Niels Liedholm 1980-1984
Bendera Swedia Sven-Göran Eriksson 1984-1987
Bendera Brasil Angelo Benedicto Sormani 1986-1987
Bendera Italia Luciano Spinosi 1988-1989
Bendera Swedia Niels Liedholm 1988-1989
Bendera Italia Gigi Radice 1989-1990
Bendera Italia Ottavio Bianchi 1990-1992
Bendera Yugoslavia Vujadin Boskov 1992-1993
Bendera Italia Carlo Mazzone 1993-1996
Bendera Argentina Carlos Bianchi 1996-1997
Bendera Swedia Niels Liedholm 1996-1997

Sejarah Presiden AS Roma

Nama Tahun
Italo Foschi 1927–28
Renato Sacerdoti 1928–34
Vittorio Scialoja 1934–36
Igino Bettini 1936–41
Edgardo Bazzini 1941–43
Pietro Baldassarre 1943–49
Pier Carlo Restagno 1949–52
Romolo Vaselli 1952
Pier Carlo Restagno Renato Sacerdoti 1952–53
Renato Sacerdoti 1953–58
Anacleto Gianni 1958–62
Francesco Marini-Dettina 1962–65
 
Nama Tahun
Franco Evangelisti 1965–68
Francesco Ranucci 1968–69
Alvaro Marchini 1969–71
Dino Viola 1979–91
Flora Viola 1991
Giuseppe Ciarrapico 1991–93
Ciro Di Martino 1993
Franco Sensi 1993–08
Rosella Sensi 2008–11
Roberto Cappelli (caretaker) 2011
Thomas R. DiBenedetto 2011-2012
James Pallotta 2012

sejarah as roma

A.S. Roma didirikan pada musim panas 1927 oleh Italo Foschi dengan cara menggabungkan 3 klub sepak bola dari kota Roma,Italia yaitu Roman FC, SS Alba-Audace dan Fortitudo-Pro Roma SGS. Alasan dari merger ketiga klub ini adalah untuk membentuk sebuah klub sepak bola yang kuat untuk menjadi rival dari klub-klub sepak bola Italia bagian Utara. Namun demikian dari penggabungan ini, ada satu klub di kota Roma waktu itu yang tidak ikut bergabung, yaitu SS Lazio karena suatu intervensi dari Jenderal Vaccaro, anggota klub dan eksekutif dari Federasi Sepak Bola Italia.
Klub ini memainkan musim yang paling awal di stadion Motovelodromo Appio, sebelum akhirnya menetap di Campo Testaccio pada November 1929. Sebuah awal musim yang baik dimana Roma berhasil menempati posisi Runner Up di bawah Juventus pada musim 1930-1931. Kapten Attilio Ferraris bersama dengan Guido Masetti, Fulvio Bernardini dan Rodolfo Volk adalah pemain yang sangat penting selama periode ini.
Hingga kini satu-satunya kejuaraan antar klub Eropa yang pernah dijuarai oleh A.S. Roma adalah Inter-Cities Fairs Cup pada periode 1960-1961 yang merupakan cikal bakal dari kejuaraan UEFA Europa League. Ironisnya kompetisi Inter-Cities Fairs Cup ketika itu ternyata tidaklah di selenggarakan oleh UEFA sehingga sebagai konsekuensinya UEFA tidak menganggap catatan juara klub-klub di Inter-Cities Fairs Cup termasuk A.S. Roma untuk menjadi bagian dari catatan Eropa mereka.

[sunting] Prestasi Pertama dan Sebuah Era Penurunan

Setelah kemerosotan performa dalam pertandingan liga dan banyaknya pemain kunci yang hengkang, Roma pada akhirnya membangun kembali skuat mereka dengan menambahkan Top Scorer Argentina, Enrique Guaita. Di bawah asuhan Pelatih Luigi Barbesino, AS Roma berhasil meraih gelar pertama mereka di musim 1935 - 36 ; menyelesaikan sisa musim hanya selisih satu poin di bawah juara pertama, Bologna.
Roma kembali ke penampilan terbaiknya setelah tampil tidak konsisten di musim akhir 1930-an; Roma mencatat kemenangan dan meraih Scudetto dengan mengejutkan di musim 1941-42. Delapan belas gol yang dicetak oleh pemain lokal Amedeo Amadei adalah hal yang penting bagi Pelatih Alfred Schaffer saat itu. Pada saat itu, Italia terlibat dalam Perang Dunia II dan AS Roma sedang bermain di Stadio Partito Nazionale del Fascista.
Pada tahun-tahun setelah perang, Roma tidak mampu merebut kembali title Scudetto. AS Roma menyelesaikan musim di papan bawah Serie A selama lima musim berturut-turut. Sehingga pada akhirnya harus jatuh ke jurang degradasi Serie B pada akhir musim 1950-51 musim; sekitar satu dekade setelah kemenangan Scudetto mereka. Berkat kesigapan dan antusiasme dari Pelatih Giuseppe Viani, promosi ke Serie A langsung kembali tercapai.
Setelah kembali ke Serie A, Roma berhasil untuk menstabilkan diri mereka sebagai sebuah klub papan atas lagi dengan pemain seperti Egisto Pandolfini, Dino Da Costa dan Dane Helge Bronee. Meskipun Roma tidak dapat masuk ke empat besar selama dekade berikut, tetapi mereka berhasil meraih beberapa Trophy. Trophy Kehormatan pertama mereka di luar Italia tercatat pada 1960-61 ketika Roma memenangkan Piala Inter-Cities Fairs dengan mengalahkan Birmingham City 4–2 pada pertandingan final. Beberapa tahun kemudian Roma pertama kali memenangkan Coppa Italia pada musim 1963-64, dengan mengalahkan Torino 1–0.
Titik terendah mereka datang selama musim 1964-65 ketika manajer Juan Carlos Lorenzo mengumumkan bahwa klub tidak bisa membayar pemain dan kemungkinan tidak akan mampu membayar untuk perjalanan ke Vicenza untuk memenuhi pertandingan berikutnya. Para pendukung fanatik klub terus berjuang demi klub kesayangannya, AS Roma, dengan cara pengumpulan dana di Teater Sistina dan kebangkrutan itu dihindari dengan terpilihnya presiden baru klub Franco Evangelisti.
Gelar kedua mereka yaitu Coppa Italia dimenangkan di musim 1968-69. Giacomo Losi menjadi sejarah dan mencatatkan rekor penampilan terbanyak di AS Roma selama tahun 1969 dengan 450 penampilan di semua kompetisi, rekor tersebut dipegangnya selama 38 tahun.

[sunting] Periode Kemenangan di Berbagai Kompetisi

Roma mampu menambah satu Piala lagi untuk koleksi mereka pada tahun 1972, dengan kemenangan 3-1 atas Blackpool di Piala Anglo-Italia. Tempat terbaik AS Roma mampu mencapai selama dekade ketiga di 1974-75. Pemain terbaik selama periode ini termasuk gelandang Giancarlo De Sisti dan Francesco Rocca.
Era baru kesuksesan dalam sejarah sepak bola AS Roma ditambah dengan kemenangan Coppa Italia, mereka mengalahkan Torino dalam drama adu penalti untuk memenangkan Piala pada musim 1979-80. AS Roma telah berhasil mencapai posisi atas dalam klasemen di Serie A yang mereka belum tersentuh sejak 1940-an. Mantan pemain AC Milan Nils Liedholm adalah pelatih pada saat itu, dengan pemain seperti Bruno Conti, Agostino Di Bartolomei, Roberto Pruzzo dan Falcao.
Scudetto kedua diraih AS Roma pada musim 1982-83. AS Roma memenangkan gelar untuk pertama kalinya dalam 41 tahun. Pada musim berikutnya Roma finis sebagai runner-up Serie A dan mengumpulkan gelar Coppa Italia, mereka juga berhasil sebagai runner-up di Piala Eropa akhir 1984. Final Piala Eropa dengan Liverpool berakhir imbang 1-1 dengan gol dari Pruzzo, tetapi Roma akhirnya kalah dalam babak adu penalti. Kesuksesan Roma kembali terjadi pada tahun 1980 dimana berhasil mencapai posisi runner-up Serie A di musim 1985-86 dan kembali menjuarai Coppa Italia mengalahkan Sampdoria 3-2.
Tahun 1990-an awal munculnya homegrown striker Francesco Totti yang menjadi punggawa penting dari tim sebagai kapten dan ikon klub.

[sunting] Periode Millenium dan Kebangkitan

Roma kembali bergairah dalam tahun 2000-an, dekade ini dimulai dengan perombakan besar dengan memenangkan Scudetto ketiga mereka pada musim 2000-01, saat itu scudetto dimenangkan pada hari terakhir musim dengan mengalahkan Parma 3-1 dan mengungguli Juventus dengan selisih dua poin. Kapten Roma, Francesco Totti merupakan pemain yang berjasa besar untuk mengantarkan kemenangan dan ia akan menjadi salah satu pahlawan utama dalam sejarah AS Roma. Pemain penting lain yang turut mengantarkan AS Roma meraih Scudetto ketiga termasuk Aldair, Cafu, Gabriel Batistuta dan Vincenzo Montella.
Klub berusaha untuk mempertahankan gelar di musim berikutnya tetapi berakhir sebagai runner-up di bawah Juventus dengan selisih hanya satu poin. Roma kembali dikapitalisasi beberapa waktu di musim 2003-04. Pada November 2003 sebesar € 37,5 juta disuntikkan oleh "Roma 2000" untuk menutup kerugian setengah tahun dari tahun sebelumnya. Dan sekali lagi pada 30 Juni sebesar € 44.570.000 dikucurkan untuk menyehatkan kondisi keuangan Klub. Melalui pasar saham, lebih jauh € 19,850 juta saham baru yang diterbitkan, dan pada akhir tahun, modal saham adalah € 19.878.000, dan tidak berubah pada 2011. Musim berikutnya kepergian Walter Samuel seharga € 25 juta dan Emerson senilai €, 28 juta yang berdampak pada penurunan kekuatan skuat, sehingga Giallorossi menyelesaikan musim 2011 di tempat kedelapan, salah satu yang terburuk musim dalam beberapa musim terakhir.
Sebuah skandal Serie A terungkap selama 2006 dan Roma adalah salah satu tim yang tidak terlibat, setelah hukuman ditetapkan kepada Klub-klub yang terlibat skandal, Roma mendapat berkah atas dihukumnya Klub yang terlibat Skandal dan kembali diklasifikasikan sebagai runner-up pada 2005-06 ; musim yang sama di mana mereka menyelesaikan Ajang di Coppa Italia sebagai Runner-up karena kalah dari Internazionale. Dalam dua musim berikutnya, Roma menduduki posisi runner-up Serie A, yang berarti bahwa di tahun 2000-an berhasil mencapai posisi dua teratas lebih dari satu dekade dalam sejarah mereka. Sementara itu di Liga Champions, mereka mencapai perempat final sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Manchester United.
Setelah awal yang mengecewakan pada musim 2009-10, Claudio Ranieri menggantikan Luciano Spalletti sebagai pelatih. Pada saat itu, Roma terpuruk di papan bawah Serie A setelah kalah dari Juventus dan Genoa. Meskipun kemunduran ini, Roma kemudian memulai musim dengan rekor tak terkalahkan yang luar biasa dari 24 pertandingan di Serie A - yang terakhir menang dari 2-1 atas rival se-kota Lazio.

[sunting] Akhir Era Sensi

Pada musim panas tahun 2010, keluarga Sensi setuju untuk melepaskan kontrol mereka terhadap AS Roma. Ini turut mengakhiri masa pemerintahan presiden dari keluarga Sensi yang telah memimpin klub sejak 1993. Sampai pemilik baru diangkat, Rosella Sensi akan melanjutkan peran sebagai Presiden klub. Musim 2010-11 Roma mulai dengan kemenangan pada tingkat domestik dan level Eropa. Ini termasuk mengalahkan tim seperti Cagliari, Brescia dan kekalahan 2-0 melawan Bayern Munich di tahap grup Liga Champions. Juga disertai dengan kemenangan melawan Inter Milan dan kemenangan sensasional melawan Bayern Munich pada laga away, yang membawa Roma menang dengan agregat 3-2. Setelah serangkaian hasil buruk tanpa kemenangan dari lima pertandingan berturut-turut, Claudio Ranieri mengundurkan diri sebagai pelatih kepala pada bulan Februari 2011, dan mantan striker Vincenzo Montella diangkat sebagai Pelatih sementara sampai akhir musim.
Pada tanggal 16 April 2011, kontrak pengambilalihan ditandatangani. Perusahaan induk baru, adalah "NEEP Roma Holding SpA", sebuah perusahaan patungan dari "DiBenedetto AS Roma LLC" dan UniCredit SpA, dalam rasio 60-40. NEEP sendiri memiliki € 120.000 modal saham. NEEP akan membeli saham 67,1% (atau 88.918.686 lembar saham) dari AS Roma SpA (klub itu sendiri, senilai € 60,3 juta), kepemilikan seluruh "Real ASR Estat Srl" dan "Brand Management S.r.l." dari Sensi "2000 Roma Srl" (sebuah anak perusahaan dari Italpetroli) dengan total € 70.300.000.
Pengambilalihan ini dipimpin oleh Thomas R. DiBenedetto , melalui "DiBenedetto AS Roma LLC" (bersama dengan James Pallotta, Michael Ruane dan Richard D'Amore, akuntansi untuk modal 25% masing-masing). Tanggal transaksi dijadwalkan pada tanggal 31 Juli 2011, namun ditunda hingga 18 Agustus. Kepemilikan baru segera mulai berlaku dengan membuat perubahan signifikan dalam klub, mempekerjakan Walter Sabatini sebagai direktur sepak bola dan mantan pemain internasional Spanyol dan FC Barcelona B pelatih Luis Enrique sebagai Pelatih; Gelandang menyerang Erik Lamela dari River Plate, Striker Bojan Krkic dari Barcelona , Kiper Maarten Stekelenburg dari AFC Ajax dan Bek Gabriel Heinze.
Dalam kepemilikan "NEEP Roma Holding SpA" juga mulai pengambilalihan total, yang mana perusahaan akan membeli saham dari pemegang saham minoritas dan pasar umum (43.604.610 saham atau 32,903%), untuk € 0,6781 per saham, harga yang sama NEEP yang membeli saham dari Sensi. NEEP juga menyatakan bahwa de-listing perusahaan bukan suatu keharusan seperti yang diaktifkan oleh hukum.